Rabu, 17 Desember 2008

Kabinet Abhisit Probisnis
Partai Demokrat Terancam Bubar

EPA/RUNGROJ YONGRIT / Kompas Images
Pemrotes promantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra menyerang mobil yang membawa anggota parlemen dari Partai Demokrat di luar gedung parlemen di Bangkok, Thailand, Senin (15/12). Parlemen Thailand memilih Ketua Partai Demokrat Abhisit Vejjajiva sebagai PM Thailand ke-27.


Bangkok, selasa - Pemerintahan baru Thailand di bawah Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva mulai menyusun kabinet, Selasa (16/12). Kabinet baru akan memprioritaskan perbaikan kinerja ekonomi yang terpuruk akibat aksi protes kelompok antipemerintah selama enam bulan terakhir.

”Abhisit akan mengawasi tim ekonomi karena pemerintahan ini memprioritaskan persoalan ekonomi,” kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Suthep Tuagsuban.

Abhisit, lulusan Oxford University, memiliki latar belakang ekonomi, probisnis yang kuat. Dia diharapkan memiliki tim ekonomi yang solid saat kabinet diumumkan, kemungkinan pada akhir pekan ini.

Analis mengatakan, akan lebih sulit bagi Partai Demokrat untuk memperoleh hasil cepat dalam menangani persoalan ekonomi dibandingkan dengan tahun 1997 saat Asia dilanda krisis ekonomi. ”Sekarang segala sesuatu sepertinya melambat,” kata Ekamol Khiriwat, mantan Direktur Bursa Saham Thailand.

Bursa Thailand merosot hingga 50 persen sejak Mei lalu saat kelompok antipemerintah memulai protes untuk menggulingkan pemerintahan. Thailand juga kehilangan pemasukan 3,8 miliar dollar AS karena pendudukan di Bandara Suvarnabhumi oleh ribuan pemrotes.

Posisi kabinet akan dibagi-bagi di antara anggota Partai Demokrat dan mitra koalisi dari partai- partai yang lebih kecil. Dukungan partai kecil yang membelot itulah yang memberikan kemenangan tipis bagi Abhisit.

Abhisit Vejjajiva terpilih sebagai PM Thailand ke-27, Senin, dengan mengantongi dukungan 235 suara anggota parlemen. Akan tetapi, dia sudah menghadapi perlawanan dari pendukung pemerintahan lama yang promantan PM Thaksin Shinawatra. Mereka mengancam akan turun ke jalan.

Gugatan

Sebagai tambahan tekanan kepada pemerintahan baru, Partai Puea Thai, bentuk baru Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang memimpin koalisi berkuasa, mengajukan gugatan terhadap Partai Demokrat di Komisi Pemilihan, Selasa. Gugatan diajukan setelah Abhisit tampaknya bersekutu dengan politisi Newin Chidchob yang dilarang berpolitik pascapembubaran PPP. Newin membelot dari koalisi berkuasa dan mendukung Abhisit.

Dalam gugatan itu, Puea Thai menyertakan foto yang menampilkan Abhisit tengah memeluk Newin saat Partai Demokrat berupaya memperoleh dukungan lebih banyak dari anggota parlemen untuk memenangi pemilihan di parlemen.

Anggota Komisi Pemilihan Thailand, Prapun Naigowit, seperti dikutip Bangkok Post edisi Selasa, mengatakan, persekutuan itu berpotensi melanggar Pasal 96 dan Pasal 98 Konstitusi Thailand. Jika terbukti, gugatan itu bisa berujung pada pembubaran Partai Demokrat.

Faksi Newin di parlemen tengah melobi Partai Demokrat untuk mendapatkan lebih banyak kursi di kabinet. (ap/afp/fro)

Tidak ada komentar: