Senin, 15 Desember 2008

Abhisit Vejjajiva Lebih Difavoritkan


Pemilihan PM Thailand Hari Senin Ini


EPA/RUNGROJ YONGRIT / Kompas Images
Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra yang tampil di layar raksasa memberikan salam kepada puluhan ribu pendukung yang hadir dalam rapat politik di stadion nasional Supachalasai, Bangkok, Sabtu (13/12). Thaksin lewat rekaman meminta pendukungnya tetap bersatu mengatasi problem yang dihadapi negara.

Bangkok, minggu - Pemimpin oposisi Thailand, Abhisit Vejjajiva, lebih difavoritkan memenangi pemilihan perdana menteri baru. Oposisi Partai Demokrat juga yakin bisa membentuk pemerintahan baru dengan dukungan mayoritas di parlemen.

Pemilihan perdana menteri baru di parlemen dijadwalkan berlangsung Senin ini. Anggota parlemen Thailand akan memilih PM ketiga dalam empat bulan terakhir.

”Saya yakin Abhisit akan meraih lebih dari separuh suara anggota parlemen dan bisa membentuk pemerintahan,” kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Suthep Tuagsuban, Minggu (14/12).

Partai Demokrat sempat khawatir dengan ”campur tangan” mantan PM Thaksin Shinawatra yang berpidato melalui rekaman video di hadapan 50.000 pendukungnya, Sabtu pekan lalu di Bangkok. ”Semakin banyak Thaksin berbicara, anggota parlemen (yang membelot) semakin tidak nyaman. Ini buka soal pengkhianatan, ini soal keputusan bagi negara,” ujar Suthep.

Empat partai bekas anggota koalisi berkuasa yang dipimpin partai pro-Thaksin telah menyatakan akan mendukung Abhisit. Kemarin, sebuah partai kecil, Ruam Jai Thai Chart Pattana, juga menyatakan akan mendukung Abhisit dalam pemilihan PM.

Ribuan pendukung Thaksin diperkirakan berkumpul di depan gedung parlemen, Senin, untuk mendukung kandidat PM mereka, Pracha Promnok, mantan Kepala Kepolisian Nasional Thailand.

”Pertarungan akan berjalan ketat. Kami akan menang dengan selisih 8-10 suara,” kata Chalerm Yoobangrum, anggota Partai Puea Thai, bentuk baru Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang dibubarkan Pengadilan Konstitusi Thailand.

Puea Thai yakin masih mendapat cukup dukungan untuk mempertahankan kekuasaan. Pidato Thaksin diharapkan bisa memengaruhi anggota parlemen yang membelot untuk kembali mendukung Puea Thai.

Campur tangan

Dalam rekaman pidato selama 20 menit, Thaksin meminta militer tidak mencampuri proses demokrasi. ”Mereka yang mencampuri pembentukan pemerintahan saat ini tolong mundur untuk membiarkan mekanisme bekerja,” katanya.

”Tolong jangan memanfaatkan institusi apa pun untuk campur tangan. Biarkan negara ini bergerak maju. Jangan membuat rakyat lebih menderita,” ujar Thaksin. Dia kini tinggal di suatu tempat di pengasingan yang tidak diketahui lokasinya.

Juru bicara militer, Kolonel Sunsern Kaewkumnard, membantah bahwa militer mencampuri urusan politik. ”Kami tidak mengintervensi politik. Kami menyatakan bahwa ini adalah tugas parlemen dan apa pun hasilnya, mereka seharusnya mengutamakan negara ini,” katanya.

Apa pun hasil pemilu, menurut analis, tidak banyak mengatasi krisis politik di Thailand. (ap/afp/reuters/fro)

Tidak ada komentar: