Selasa, 09 Desember 2008

Ekonomi China


Dahulu dia adalah seorang buruh migran, saat ini dia seorang wanita pengusaha sukses sekaligus seorang penulis. Langkah karier An Zi merupakan cermin dari perkembangan yang terjadi di kota Shenzhen. Kota yang terletak di China selatan itu bertumbuh sangat pesat karena reformasi pasar selama 30 tahun belakangan ini.

An Zi hanyalah seorang gadis remaja ketika pada tahun 1984 melihat sepupunya pulang ke kampung mereka setelah bekerja di pabrik televisi di Shenzhen. Pengalaman sederhana telah mengubah hidupnya.

”Ketika saya melihat dia, saya menyadari bahwa caranya berbusana, berdandan, dan berpikir telah berubah,” kata An Zi yang saat ini berusia 41 tahun. Dia mengenang saat memutuskan untuk meninggalkan rumahnya di pedalaman Provinsi Guangdong.

An Zi memulai bisnis sendiri, yaitu penyalur tenaga kerja selain menjadi penulis sukses buku-buku tentang peningkatan kemampuan diri. Sama seperti dirinya, Shenzhen juga banyak berubah. ”Ketika desa nelayan miskin Shenzhen didirikan, penduduknya hanya 30.000 orang yang hidup di dua atau tiga jalan kecil,” ujar Wali Kota Shenzhen Xu Zongheng.

Karena kegiatan ekonominya, tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan mencapai 26,9 persen selama 28 tahun terakhir. Ledakan ekonomi juga membuat jumlah penduduk melonjak menjadi 11 juta jiwa walaupun hanya dua juta orang yang merupakan warga lokal dan sisanya pekerja migran dari seluruh penjuru daratan China.

Melemahnya pertumbuhan ekonomi global juga berdampak di Shenzhen. Penganggur semakin banyak. Di salah satu sudut kota, para pekerja migran terlihat hanya bermain biliar. Demikian mereka menghabiskan waktu sebelum mendapatkan pekerjaan baru. (AFP/joe)

Tidak ada komentar: