Minggu, 03 Mei 2009

Politik Dinasti di Lebanon


Nadim Gemayel Incar Presiden
Sabtu, 2 Mei 2009 | 03:19 WIB

Beirut, Jumat - Politik Dinasti tumbuh subur di Lebanon. Beberapa politisi muda anak tokoh politik Lebanon kini bermunculan mengincar jabatan pemerintahan tertinggi di negara itu. Keluarga-keluarga Gemayel, Moawad, Frangieh, Hariri, Jumblat mendominasi perpolitikan Lebanon.

”Saya mempunyai nama keluarga dan sekarang saya mendorong diri saya untuk memajukan nama asli saya,” ungkap Nadim Gemayel (27), putra presiden terpilih yang kemudian terbunuh, Bashir Gemayel.

Dia adalah anggota sebuah keluarga Maronit Kristen yang mendirikan partai sayap kanan Kataeb atau Phalange pada 1936 dan terus berada di barisan depan perpolitikan Lebanon.

Baik Bashir maupun saudaranya, Amin Gemayel, pernah naik hingga ke jabatan kepala negara. Janda Bashir, Solange, saat ini adalah seorang anggota parlemen, tetapi tidak akan ikut lagi dalam pemilihan umum 7 Juni 2009, dengan harapan putranya, Nadim, akan menggantikannya.

Putra Amin Gemayel, Pierre, pernah menjabat Menteri Industri pada 2005, sebelum dibunuh setahun kemudian. Adapun satu-satunya putra Amin yang yang masih hidup, Sami, juga akan berjuang mendapatkan kursi parlemen pada pemilu Juni.

Politik turun-temurun dalam suatu keluarga sudah berlangsung beberapa dekade di Lebanon dan menegaskan feodalisme belum hilang di Lebanon.

Nadim mengatakan, dia melihat dirinya sebagai ”ahli waris ayahnya”. ”Saya setia kepada seluruh pengorbanan keluarga Gemayel,” ujarnya.

Keluarga Moawad

Selain di keluarga besar Gemayel, politik dinasti juga tampak pada keluarga Moawad. Michel Moawad, putra mantan presiden Rene Moawad yang dibunuh pada 1989, juga turun ke panggung politik berkat dorongan ibunya, Nayla, yang pernah menjabat sebagai seorang menteri dan sekarang masih menjadi anggota parlemen.

”Saya baru berusia 17 tahun ketika ayah saya dibunuh. Pada awalnya, saya tidak ingin kembali dari Perancis, di mana saya belajar,” ungkapnya.

Sleiman Frangieh yang kini mencalonkan diri juga adalah cucu dari mantan presiden Frangieh. Ayahnya, Tony, pernah menjadi wakil Zgharta di parlemen dan menteri sebelum dibunuh pada 1978.

Dari keluarga mantan Perdana Menteri Rafiq Hariri, Saad Hariri kini memimpin parlemen. Adapun tokoh Druze, Walid Jumblatt, juga mewarisi kepemimpinan di komunitas Druze dari ayahnya, Kamal, yang dibunuh pada perang sipil 1975-1990. (AFP/OKI)