Minggu, 07 Desember 2008

Jika Pasukan Nazi Menduduki Moskwa


Sejarah memang tidak mengenal pengandaian. Namun, banyak rencana sudah dipersiapkan apabila pasukan Nazi Jerman sampai menduduki Moskwa, Uni Soviet, pada Perang Dunia II lalu. Beruntung, pasukan Nazi Jerman berhenti sekitar 30 kilometer dari Moskwa. Jika tidak, warga Moskwa dan dunia mungkin tidak bakal melihat Teater Bolshoi dan Katedral St Basil di Lapangan Merah, Kremlin, seperti sekarang ini.

Uni Soviet pada tahun 1941 sudah mempersiapkan rencana rahasia meledakkan Teater Bolshoi dan sejumlah gedung terkemuka Moskwa apabila pasukan Nazi Jerman memasuki Moskwa. Rencana ini terungkap hari Kamis (4/12) saat pameran soal kontra intelijen militer Uni Soviet di Museum Pusat Angkatan Darat di Moskwa.

Di dalam museum juga ditampilkan jaket yang dikenakan pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler, sebuah senjata yang disembunyikan dalam tongkat, surat perintah pemimpin Uni Soviet Josef Stalin untuk membentuk SMERSH, biro kontra intelijen saat perang. SMERSH ini juga sempat muncul dalam film soal agen rahasia Inggris, James Bond. SMERSH hanya bertahan tiga tahun.

Jaket Hitler diambil pasukan Uni Soviet saat mereka memasuki Berlin pada tahun 1945. Veteran dari operasi di Berlin, Leonid Ivanov (90), mengatakan, dia mendapat nota dari seorang perwira Soviet agar mengirim mobil karena menemukan tubuh Goebbels, Menteri Perang Nazi. Namun, Ivanov yang pensiunan jenderal JKGB ini tetap bungkam saat ditanya soal tubuh Hitler. ”Tubuh Hitler dibakar dan abunya ditebar di sebuah lokasi rahasia,” ujarnya.

Dalam pameran berjudul ”90 Tahun Kontra Intelijen Militer” berkenaan dengan pembentukan kontra intelijen Soviet yang dibentuk 1918, ditampilkan ”Rencana Moskwa” tahun 1941. ”Sangat berisiko jika militer Jerman menduduki Moskwa. Musim gugur 1941, muncul apa yang dikenal dengan Rencana Moskwa,” ujar Vasily Khristoforov, kepala bagian arsip pada markas besar badan intelijen Rusia, FSB, di Moskwa. FSB menggantikan peran badan intelijen KGB.

Dalam ”Rencana Moskwa” tersebut, ratusan intel Uni Soviet saat itu diperintahkan tetap bertahan di dalam kota Moskwa apabila militer Nazi Jerman memasuki kota itu. Mereka diberi tugas membunuh para perwira Jerman dan menghancurkan sejumlah bangunan kunci serta infrastruktur agar tidak sampai jatuh ke tangan pasukan Jerman.

Lebih dari 1.100 target di dalam dan seputar Moskwa sudah dipasang bahan peledak. ”Syukur, tentara Jerman tidak pernah menguasai Moskwa sehingga tidak perlu meledakkan semua target-target tadi,” ujar Khristoforov.

Dokumen lainnya dari Oktober 1941 juga memerintahkan sebuah kelompok bernama Detasemen 3R agar tetap bertahan di dalam Moskwa apabila pasukan Nazi Jerman berhasil menduduki ibu kota Uni Soviet itu. Kelompok ini bertugas melakukan serangan teroris dengan sasaran para perwira tinggi Jerman, otoritas pendudukan, dan pengkhianat.

”Rencana Moskwa” ini memperlihatkan kepanikan yang dihadapi pemimpin Uni Soviet waktu itu dengan kehadiran Nazi Jerman. Dokumen ini tidak banyak diketahui sampai dengan tahun 1990-an. Seandainya Moskwa sampai diduduki Nazi Jerman. (AFP/ppg)

Tidak ada komentar: