Kamis, 08 Januari 2009

Henry Ford dan Protokol Yahudi

Asro Kamal Rokan

Situasi rakyat Palestina di Jalur Gaza semakin mengkhawatirkan. Palang Merah Internasional (ICRC) dalam laporannya menyebutkan, korban-korban--termasuk anak-anak dan orang-orang tua yang luka kemungkinan akan menemui ajalnya. Ini karena ambulans Bulan Sabit Merah tidak dapat mencapai mereka karena serangan Israel yang tidak berhenti. Rumah sakit mulai tidak berfungsi karena pasokan bahan bakar minyak ke generator terhenti.

Tidak adanya pasokan listrik juga berakibat pada bayi-bayi Palestina. Tanpa listrik, pengatur udara tidak berfungsi, sedangkan suhu udara sangat dingin. Menurut organisasi kemanusiaan yang berpusat di Inggris, Save the Children, bayi-bayi yang baru lahir tersebut sangat berisiko terkena hypothermia.

Inilah tragedi kemanusiaan yang secara biadab dilakukan Israel. Meski dunia internasional kecuali Amerika Serikat mengutuk kebiadaban tersebut, namun Israel menikmatinya. Desakan internasional, di antaranya, dari Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, agar Israel melakukan gencatan senjata, telah ditolak Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert.

Tiga tahun lalu, saya menerima buku dari seorang sahabat. Buku itu berjudul The International Jew, yang ditulis Henry Ford, pendiri dan pemilik perusahaan mobil Ford Amerika Serikat. Dalam buku yang sempat dimusnahkan Yahudi AS itu, Henry Ford--yang membongkar kebusukan lobi Yahudi menyimpulkan, untuk mencapai tujuannya kalangan Yahudi menggunakan cara-cara sesuai karakter mereka, yakni: dominasi atau hancurkan!

Mereka telah gagal mendominasi Palestina karena perlawanan Hamas. Dan, kini mereka masuk pada tahap selanjutnya: hancurkan.Hari-hari ke depan, kita akan menyaksikan bagaimana mereka melakukan penghancuran di Palestina, seperti ketika Amerika Serikat yang dikendalikan lobi Yahudi menghancurkan Irak dan kemudian menguasainya.

Ford semula tidak begitu percaya keterlibatan Yahudi internasional dalam berbagai peperangan dan peristiwa besar di dunia. Ia melakukan penyelidikan, menggali fakta-fakta, dan menyewa investigator. Penyelidikan Ford ini kemudian dikenal sebagai Jewish Question. Dari penyelidikan itu, Ford yakin tangan-tangan Yahudi Internasional bermain dalam berbagai peristiwa dunia. Dan, menurutnya, tangan-tangan itu harus dipatahkan. ''Ancaman sesungguhnya bagi Amerika Serikat adalah Yahudi terpelajar itu,'' kata Ford.

Melalui Dearborn Independent, surat kabar kecil yang dibelinya di Michigan, Ford menurunkan hasil investigasinya yang membeberkan kebusukan Yahudi Internasional di Amerika. Salah satu temuan Ford adalah Protokol Zionis. Dokumen ini berisi strategi Yahudi Internasional menguasai dunia, politik internasional, keuangan dan bisnis, media, dan juga budaya.

Publikasi terhadap Protokol Zionis tersebut menuai kecaman. Ford dianggap anti-Semit. Dokumen itu oleh kalangan Yahudi dinilai palsu. Ford tidak ingin terjebak perdebatan asli atau palsu. Ia mengatakan, ''... dari apa yang saya ketahui, semua yang terjadi sekarang ini di dunia, sesuai dengan isi dokumen itu.''

Artikel-artikel di surat kabar Dearborn Independent memicu kemarahan kalangan Yahudi. Mereka menuntut Ford minta maaf. Bisnisnya dipersulit sampai mengalami krisis keuangan. Dalam situasi sulit itu, Ford dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan mobil secara misterius. Pada 1977, artikel-artikel Ford itu dibukukan dalam The International Jew. Buku ini sempat menjadi buku terlaris, terjual lebih dari 10 juta copy. Kalangan Yahudi memborong buku ini, membakarnya, merazia toko-toko buku, dan bahkan mencurinya di perpustakaan untuk dimusnahkan.

Kini, Zionis Israel yang tangannya merambah ke seluruh dunia menghancurkan Palestina. Anak-anak menunggu ajalnya. Dunia Arab hampir tidak melakukan apa-apa. Mereka menjadi penonton Palestina dihancurkan. Dan, kita di sini sibuk dalam urusan politik dan bertengkar antarkita--yang jangan-jangan bagian dari protokol itu. Wallahu a'lam bishawab.

Tidak ada komentar: