Rabu, 15 April 2009

Avigdor Lieberman, Menlu Israel Bermata "Elang" dan Selalu Curiga kepada Arab

Avigdor Lieberman lahir 5 Juni 1958 di kota Kishinev, Moldova (dulu bagian dari Uni Soviet). Ia kebetulan selalu merayakan hari ulang tahunnya bersamaan dengan peringatan kemenangan Israel atas negara-negara Arab pada 5 Juni 1967 dan agresi Israel ke Lebanon pada 5 Juni 1982.

Kedua orangtuanya dikenal sebagai aktivis rahasia zionis di kotanya. Kedua orangtuanya adalah loyalis sayap kanan radikal dalam gerakan zionis.

Namun, keluarga Lieberman menganut paham sekuler. Lieberman cerdas dan cukup populer di Universitas Kiev, tempat ia belajar, karena menulis naskah drama degan judul ”Mahasiswa perguruan tinggi”. Dia meraih piagam sastra dari negara atas karyanya itu.

Namun, kariernya sebagai sastrawan di Rusia terputus ketika pada tahun 1978, saat berusia 20 tahun, dia hijrah ke Israel.

Semula Lieberman adalah pekerja kasar di Bandara David Ben Gurion dekat Tel Aviv. Dia adalah pekerja keras. Namun, ia segara masuk universitas di Jerusalem mengambil jurusan sosiologi. Ia belajar sebagai mahasiswa di siang hari dan bekerja sebagai petugas satpam di malam hari. Dengan pengalaman sebagai petugas satpam, ia selalu curiga kepada warga Arab secara keamanan.

Di universitas, ia terlibat dalam gerakan radikal kanan rasialis ”Kach” pimpinan Rabbi Meir Kahane. Gerakan Kach mengusung ide transfer atau pengusiran warga Arab tahun 1948 ke luar wilayah Israel. Warga Arab tahun 1948 adalah warga Arab yang memilih bertahan di wilayah Israel pascaperang Arab-Israel tahun 1948.

Akan tetapi, ambisi Lieberman untuk menjadi pemimpin membuat ia segera meninggalkan gerakan Kach dan bergabung dengan Partai Likud beraliran kanan. Saat itu, Partai Likud ada di bawah pimpinan Menachen Begin. Ia dipercaya untuk bekerja pada Kotak Dana Orang Sakit di Partai Likud.

Dua peristiwa

Pada awal tahun 1990-an, terjadi dua peristiwa penting dalam perjalanan politik Lieberman. Pertama, ia memilih tinggal di permukiman Yahudi Nokdim dekat kota Bethlehem, Tepi Barat. Hal itu menunjukkan, ia percaya dan mendukung perluasan permukiman Yahudi di wilayah Palestina.

Kedua, dia mengenal Benjamin Netanyahu yang baru pulang dari New York sebagai Dubes Israel untuk PBB.

Ketika Partai Likud pimpinan Yitzhak Shamir kalah dari Partai Buruh pimpinan Yitzhak Rabin pada pemilu legislatif tahun 1992, Netanyahu mengambil alih pimpinan Partai Likud dan mulai membangun kembali kekuatan dan pamor partai untuk bersiap bertarung lagi pada pemilu berikutnya. Netanyahu saat itu menunjuk Lieberman sebagai kepala kantornya.

Dari situ, kepemimpinan tangan besi Lieberman mulai tampak. Para aktivis Partai Likud mulai membuat perhitungan dengan Lieberman.

Partai Likud secara mengejutkan kemudian memenangi pemilu pada tahun 1996. pada saat itu, Netanyahu dan Lieberman sedang gencar-gencarnya melakukan aksi provokasi dengan menuduh Yitzhak Rabin sebagai pengkhianat karena menandatangani kesepakatan Oslo dengan Yasser Arafat.

”Membunuh Rabin”

Lieberman saat itu sering memimpin unjuk rasa dengan mengangkat poster Yitzhak Rabin mengenakan seragam militer Nazi Jerman. Kubu Partai Buruh sempat menuduh Netanyahu dan Lieberman sebagai penggerak provokasi agar membunuh Rabin. Rabin lalu dibunuh oleh ekstremis Yahudi pada bulan November tahun 1995.

Meski demikian, Netanyahu dan Lieberman memenangi pemilu tahun 1996.

Netanyahu kemudian menunjuk Lieberman sebagai Kepala Kantor PM Israel. Banyak pegawai di Kantor PM, yang dipimpin Lieberman, tidak tahan dan memilih keluar lantaran sikap diktator Lieberman.

Lieberman lalu terlibat dugaan korupsi di kantornya yang membuat ia harus berhadapan dengan polisi. Ia kemudian dipaksa mengundurkan diri. Namun, Lieberman saat itu berdalih pengunduran dirinya sebagai Kepala kantor PM sebagai protes atas tindakan PM Netanyahu menandatangani kesepakatan damai Hebron tahun 1997 dan Wye River tahun 1998.

Ia lalu mendirikan sebuah partai bernama Yisrael Beiteinu (Israel adalah Rumahku) untuk para imigran Yahudi dari Rusia. Lieberman memilih nama tersebut untuk partai barunya sebagai protes atas sikap negara yang memperlakukan imigran Yahudi dari Rusia sebagai warga asing dan membiarkan para profesor imigran Yahudi-Rusia itu bekerja sebagai tukang pembersih sampah.

Pada pemilu 1999, Yisrael Beiteinu pimpinan Lieberman secara mengejutkan berhasil mendapatkan empat kursi Knesset (parlemen Israel).

Ketika Partai Likud pimpinan Ariel Sharon memenangi pemilu tahun 2001, Lieberman masuk jajaran kabinet dan menjabat sebagai Menteri Komunikasi.

Lieberman masih menganggap Sharon terlalu moderat dan memilih mengundurkan diri dari kabinet Sharon sebagai protes atas tindakan Sharon mundur dari Desa Abu Saninah dekat Hebron, yang selama ini menjadi lokasi permukiman Yahudi.

Pada pemilu 2006, Yisrael Beiteinu berhasil meraih 11 kursi Knesset. Lieberman masuk dalam kabinet pimpinan PM Ehud Olmert dari Partai Kadima.

Lieberman ditunjuk sebagai Deputi PM dan Menteri Urusan Strategis dalam kabinet PM Olmert itu. Namun, ia mengundurkan diri lagi dari kabinet PM Olmert sebagai protes atas konferensi damai Annapolis yang digalang AS pada bulan November tahun 2007 dengan melibatkan Israel.

Pada pemilu 10 Februari lalu, Yisrael Beiteinu berhasil meraih 15 kursi yang mengantarkan Lieberman menduduki posisi sebagai Menteri Luar Negeri.

”Saya tidak percaya pada pemimpin Palestina mana pun. Presiden Mahmoud Abbas adalah pemimpin Palestina yang paling bahaya. Mesir adalah negara Arab paling bahaya,” ujar Lieberman dalam suatu pertemuan dengan para mantan Dubes Rusia untuk Israel pada tahun 2001.

Lieberman pun menganggap dirinya sebagai pemimpin Israel yang ditunggu-tunggu dan dibutuhkan negara Israel.

Namun, wacana politik Lieberman kini berubah dengan menyebut bahwa Iran adalah negara paling bahaya saat ini. Di urutan berikutnya yang dia anggap berbahaya adalah warga Arab, yang tahun 1948 pernah berdiam di wilayah yang kini menjadi Israel.

Kini Lieberman berjanji akan meluncurkan konsep perdamaian baru dalam beberapa pekan mendatang untuk menggantikan konsep damai yang telah ada. Ia menyebut konsep damai yang ada sejak konferensi Madrid tahun 1991 hingga Annapolis tahun 2007 tidak becus membawa perdamaian.

Namun, perdamaian di bawah PM Netanyahu, dengan keberadaan Lieberman, tampaknya akan sulit dengan segala kecurigaan kepada pihak Arab.

Lieberman beristrikan Ella Tzipkin dan dikaruniai dua putri dan satu putra. (mth)

Tidak ada komentar: