Selasa, 17 Februari 2009

Chavez Bisa Terus Berkuasa di Venezuela


54 Persen Dukung Amandemen Konstitusi

EPA/David Fernandez
Pendukung Presiden Venezuela Hugo Chavez berpesta di Caracas, ibu kota Venzuela, Minggu (15/2), setelah referendum memenangi suara ya bagi amandemen konstitusi penghapusan pembatasan jabatan presiden hanya dua periode. Chavez yang ingin mencalonkan diri kembali sebagai presiden setelah dua kali berkuasa hingga tahun 2013 meraih suara dukungan hingga 54 persen.
Selasa, 17 Februari 2009 | 00:44 WIB

Caracas, Senin - Presiden Venezuela Hugo Chavez hari Minggu (15/2) meraih kemenangan dalam referendum amandemen konstitusi pembatasan masa jabatan. Kemenangan ini memungkinkan Chavez tetap berkuasa selama dia mengalahkan saingan-saingannya dalam pemilu di negara Amerika Latin itu.

Lembaga pemilu Venezuela mengatakan, 54 persen pemilih menyetujui amandemen konstitusional untuk menghapus batas jabatan presiden, gubernur, anggota parlemen dan walikota hanya dua kali periode masa jabatan. Kini Chavez boleh mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilu tahun 2012. Chavez sudah berkuasa sejak tahun 1992.

”Mereka yang memberikan suara ’ya’ hari ini telah memberikan suara bagi sosialisme, bagi revolusi,” kata Chavez pada ribuan pendukungnya yang memadati jalan-jalan di sekitar istana kepresidenan. Kembang api menerangi langit Caracas. Seorang pria berjalan di kerumunan massa membawa gambar Chavez dengan tulisan ”Selamanya”.

Dengan 94 persen suara referendum sudah dihitung, hasil resmi menunjukkan amandemen konstitusi disetujui dengan suara 56 berbanding 46 persen. Para pemimpin oposisi menerima hasil referendum itu.

Tibisay Lucena, Ketua Dewan Pemilihan Nasional, mengatakan, sejumlah 67 persen dari sekitar 16 juta pemilih memberikan suaranya dalam referendum itu. Chavez pernah kalah dalam referendum serupa pada Desember 2007.

Amandemen konstitusional itu memungkinkan semua pejabat pemerintah mencalonkan diri untuk dipilih kembali sebanyak yang mereka inginkan apabila mereka memenangi pemilu. Chavez mengajukan amandemen ini karena ingin berkuasa lebih lama dalam misinya menjadikan Venezuela yang sungguh sosialis. ”Waktu sepuluh tahun terlalu sedikit,” ujarnya.

”Tahun 2012 akan ada pemilu presiden dan kalau Tuhan tidak memutuskan lain, kalau rakyat tidak memutuskan lain, prajurit ini telah siap,” kata Chavez yang telah mengatakan ingin berkuasa sampai tahun 2049 kala dia berusia 95 tahun.

Dengan krisis global yang melenda Amerika Latin, termasuk Venezuela, saat ini, Chavez tidak berani mengumumkan kebijakan baru seperti biasanya. Dia hanya bertekad memerangi kejahatan dan korupsi serta mengonsolidasikan program sosialisnya tahun ini. Harga minyak yang turun dan perekonomian memburuk membuat manuver Chavez terbatas.

Oposisi memperingatkan, langkah Chavez untuk berulang kali mengikuti pemilu bisa membuatnya menjadi diktator. Oposisi yang didukung gerakan mahasiswa gagal dalam upaya mencegah Chavez yang dicap gila kekuasaan. (Reuters/AP/AFP/DI)

Tidak ada komentar: